Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil
Golden Natalia
23213773
Bab IV
Kewiraswastaan
dan Perusahaan Kecil
1.
Kewiraswastaan, wiraswasta, dan wiraswastawan
a.
Wiraswastawan
Pengertian wiraswastawan menunjuk pada pribadi yang
memiliki kemampuan untuk :
¥
Berdiri atas kekuatan diri sendiri.
¥
Mengambil keputusan untuk diri sendiri.
¥
Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri.
¥
Mengambil risiko.
¥
Tegas.
¥
Memperhatikan lingkungan sosial untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik
bagi semua orang.
b.
Unsur-Unsur Penting Wiraswasta
Dalam wiraswasta tercakup beberapa
unsur penting yang saling terkait antara yang satu dengan yang lain. Dalam
kesehariannya, wiraswasta yang baik, akan menggunakan pemikiran dan geraknya
secara otomatis dengan menggabungkan unsur-unsur sebagai berikut :
Ø
Unsur Pengetahuan
Dalam Dunia usaha yang kompleks
diperlukan kemampuan yang komprehensif. Karena itu, wiraswatawan dituntut untuk
memiliki pengetahuan yang luas dan tingkat penalaran yang tinggi.
Ø Unsur Ketrampilan
unsur ketrampilan bisa didapat
melalui pelatihan dan pengalaman kerja nyata. Seorang wiraswasta yang memiliki
tingkat ketrampilan tinggi akan memudahkan dan memperlancar penyelesaian tugas
yang harus dikerjakan.
Ø Unsur Kewaspadaan
Unsur kewaspadaan merupakan paduan
antara pengetahuan dengan sikap mental. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran
dan rencana yang dibuat untuk menghadapi sesuatu yang akan terjadi.
2. Perusahaan Kecil dalam Lingkungan Perusahaan
Perusahaan kecil mempunyai peranan penting dalam komunitas perusahaan
swasta. Pengalaman dari negara-negara maju (seperti Amerika,Inggris, Jepang,
dan lain-lain), menunjukkan bahwa perusahaan kecil dapat memberikan konstribusi
yang perlu diperhitungkan dalam hal produksi, pajak, penyedia lapangan kerja,
dan lain-lain. Seringkali dalam perusahaan kecil muncul ide-ide baru yang
merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak
menguntungkan. Dengan kiat-kiat tertentu dari pebisnis, perusahaan kecil dapat
berkembang menjadi perusahaan besar. Contoh perusahaan kecil yang telah menjadi
perusahaan besar yaitu, IBM.
3. Perkembangan Franchising
di Indonesia
a. Kiat-Kiat Memilih Usaha dengan Cara Waralaba
(Franchising)
Terdapat kiat-kiat tertentu dalam
memilih waralaba yang baik bagi seseorang yang ingin terjun dalam dunia bisnis,
tetapi tidak memiliki pengalaman dalam berbisnis. Waralaba yang baik adalah
usaha yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti makan,minum,
pendidikan, salon, dan lain-lain. Terdapat dua hal yang penting dalam
menentukan waralaba, yaitu keteraturan zona wilayah persebaran unit waralaba di
setiap daerah. Apakah pihak pemberi waralaba membatasi para pelaku yang bermain
di wilayah tertentu atau tidak. Sehingga tidak terjadi persaingan antar
perwaralaba. Selain itu berhati-hati dalam menjalani bisnis waralaba, karena
sering terjadi kerancauan antara waralaba dan Business Opportunity (BO). Ada beberapa cara dalam memilih usaha
waralaba, diantaranya yaitu:
¥ Produk yang dijual harus disukai
semua orang.
¥
Merek dagang produk harus sudah dikenal.
¥ Harus standar dalam segala aspek
(produk, manajemen, tata ruang, dan lain-lain).
c.
Jenis-Jenis Usaha yang Potensial Diwaralabakan
Ø
Produk dan Jenis Otomotif
Pemasok Otomotif, ban, peralatan,
komponen, jasa parkir, Pemasangan kaca film, perawatan mesin, pelapisan anti
karat, penyewaan mobil, dan lain-lain.
Ø Bantuan dan Jasa Bisnis
Jasa akuntansi, hukum, administrasi,
fotografi, komunikasi, periklanan, biro informasi, perantara bisnis, penasihat
bisnis, rekrutmen tenaga kerja, dan lain-lain.
Ø
Produk dan Jasa Konstruksi
Perawatan dan perbaikan rumah, jasa
AC (Air Conditioning),
perawatan dan kebersihan kamar mandi, perawatan kebersihan dinding rumah, dan
lian-lain.
Ø
Jasa Pendidikan
Bimbingan belajar, Taman
kanak-kanak, pelatihan ketrampilan, manajemen, kesekretariatan, bahasa, musik,
tarian, dan lain-lain.
Ø
Rekreasi dan hiburan
Hotel, kolam renang, permainan dalam
ruang, permainan ruang terbuka, dan lain-lain.
Ø Fastfood dan Take Away (Makanan Siap Saji)
Ayam goreng/bakar/kecap, sate, soto,
aneka makanan tradisional, aneka minuman, aneka gorengan, aneka jajanan, warung
kopi, dan lain-lain.
Ø
Stand Makanan (Food Stalls)
Toko aneka makanan kecil, asinan ,
manisan, buah-buahan, toko obat, toko hasil ternak, toko makanan kesehatan, dan
lain-lain.
Ø
Perawatan Kesehatan, Medis, dan Kecantikan
Jasa akupuntur, ambulance, salon kecantikan, pusat
kebugaran, toko peralatan kacamata (optik), perawatan kulit, pemasok peralatan
kebugaran, dan lain-lain.
¥
Jasa Pembersihan karpet, pemasangan gorden,kebersihan rumah, perawatan,
perbaikan furniture, perawatan barang-barang manufaktur, dan lian-lain.
¥
Eceran atau Retailing
Pusat penjualan yang berhibungan
dengan air (aquatic center),
toko tas dan koper, baterai, pakaian pengantin, perlengkapan bayi, dan
lain-lain.
4. Ciri-Ciri Perusahaan Kecil
a.
Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil
Banyak wiraswasta yang memulai
aktivitas usahanya dalam perusahaan kecil sebelum berkembang menjadi perusahaan
besar. Berbagai bidang usaha memberikan kesempatan usaha, tingkat perolehan
keuntungan, dan tingkat risiko yang berbeda. Hampir dalam setiap kondisi, perusahaan
kecil memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatan perusahaan kecil yaitu
berkenaan dengan kebebasannya dalam bertindak dan menyesuaikan diri dengan
kebutuhan setempat. Sedangkan kelemahannya yaitu modal, spesialisasi, dan
jaminan pekerjaan bagi karyawannya.
b.
Keuntungan Perusahaan Kecil
Secara umum, perusahaan dalam skala
kecil mempunyai keuntungan dan daya tarik sendiri. Keuntungan dan daya tarik
sendiri itu adalah :
¥
Pemilik merangkap manajer perusahaan dan fungsi manajerial, seperti marketing, finance, dan administrasi.
¥
Pajak relatif ringan.
¥
Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru,
dan produk-produk serta jasa-jasa baru.
¥
Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, tetapi tidak memiliki
rencana jangka panjang.
¥
Bebas menentukan harga produksi barang dan jasa.
¥
Prosedur hukumnya sederhana.
¥
Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki.
¥
Pemilik menerima seluruh laba.
¥
Memberikan peluang dan kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah
demi kemajuan usaha kecil.
¥
Diversifikasi terbuka luas setiap waktu dan pasar konsumen senantiasa
tergali melalui kreatifitas pengelola.
¥
Relatif tidak membutuhkan investasi besar, tenaga kerja tidak berpendidikan
tinggi, dan sarana produksi tidak terlalu mahal.
¥
Memiliki ketergantungan secara moril dan semangat usaha dengan pengusaha
kecil lainnya.
c.
Kelemahan Perusahaan Kecil
Kelemahan dan hambatan yang terjadi
pada perusahaan kecil umumnya berasal dari faktor intern maupun faktor ekstern
dari usaha kecil itu sendiri. Kelemahannya dalam faktor intern, yaitu :
¥
Telalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak
mengikutu pembukuan standar.
¥
Pembagian kerja yang tidak proporsional.
¥
Tidak mengetahui secara tepat modal kerja yang dibutuhkan.
¥
Persediaan barang yang terlalu banyak, sehingga beberapa jenis barang ada
yang tidak laku.
¥
Sering terjadi mist-manajemen dan tidak peduli terhadap prinsip-prinsip
manajerial.
¥
Sumber modal terbatas hanya pada pemilik.
¥
Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau tidak pernah
dirumuskan.
Sedangkan kelemahan dalam faktor ekstern, yaitu :
¥
Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga, ditanggung oleh kekayaan
pribadi.
¥
Sering kekurangan informasi bisnis.
¥
Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan perputaran
unag tunai.
d.
Cara-Cara Mengembangkan Perusahaan Kecil
Pada umumnya dalam pengembangan
usaha, yang perlu dilakukan adalah menggenjot omset. Angka penjualan dikejar,
agar semakin tingi dan tinggi. Dengan begitu omset penjualan yang tinggi akan berpengaruh
pada hasil usaha. Cara yang dapat dilakukan untuk menggenjot omset, yaitu
dengan :
¥
Melakukan promosi yang lebih gencar.
¥
Menggelar program-program khusus.
¥
Menstock barang lebih banyak dan beragam.
¥
memberikan pelayanan yang baik.
Selain itu
dapat juga mengembangkan usaha yang telah ada. Contohnya, apabila seseorang
memiliki tempat pencucian mobil, lalu ia menambahkan usaha lagi di sekitar
tempat penyucian, seperti warung, maka keuntungan akan bertambah dan usaha pun
akan berkembang lebih pesat.
e.
Kegagalan-Kegagalan Perusahaan Kecil
Menurut Akin Aluko, seorang manajer
konsultan bisnis Business
Education Services and unit, Lagos Chamber of Commerce and Industry,
sebagian besar para pebisnis keliru dalam mengambil tindakan dalam menghadapi
masalah yang terjadi dan hanya sebagian kecil saja yang mengetahui kesalahannya
dan segera memperbaikinya. Ada 7 hal mengapa pebisnis kecil mengalami kegagalan
ketika merintis usahanya dan tak mampu bertahan, menurut Aluko, yaitu :
¥
Kompetisi yang ketat.
¥
Entrepreneur yang keras kepala.
¥
Tidak mempunyai dan cadangan.
¥
Operasional yang terkesan biasa saja.
¥
Ketidakefisien operasional.
¥
Disfungsional manajemen.
¥
Penurunan pasar.
5. Perbedaan Antara Kewirausahaan dengan Bisnis Kecil
Wirausahawan adalah orang yang menanggung risiko kepemilikan bisnis dengan
pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama. Banyak pemilik bisnis kecil
mencirikan dirinya sebagai wirausahawan, tetapi banyak dari mereka yang tidak
bercita-cita memperluas usahanya sebagaimana halnya dengan wirausahawan sejati.
Para wirausahawan sejati akan mempunyai cita-cita dan rencana untuk memperluas
usahanya, walaupun dimulai dari bisnis kecil dan siap menghadapi risiko yang
akan terjadi. Sedangkan pemilik bisnis kecil, ia tidak memiliki cita-cita
maupun rencana untuk memperluas usahanya dan hanya mencari pendapatan yang aman
dan nyaman. Jadi perbedaan antara kewirausahaan terletak antara visi, aspirasi,
dan strategi.
Daftar Pusaka
http://uiita.wordpress.com/2013/01/06/kewiraswastaan-dan-perusahaan-kecil/
Comments
Post a Comment